Sabtu, 07 Februari 2015

Perokok

                Pamanku sering sekali main ke rumahku, apalagi kalau bukan numpang facebookan.
                “Malam minggu gak keluar?” lelaki berkaos putih terus menghembuskan asap rokoknya.
                “Malam minggu malam yang spesial, sayang kalau dilewatkan begitu saja. Lumayan bisa nonton berita sepuasnya.” Jawabku sambil menyimak berita mengenai 100 hari pemerintahan Jokowi.
                “Tumben gak rebutan chanel, Andre mana?”
                “Biasa lagi didongengin sama Mama.”
                “Yet, kamu suka merokok gak?” tanya pamanku yang sibuk membaca profil cewek di dunia maya.
                “Suka, tapi ...”  
                “Apa? Wah parah nih, bapakmu saja gak pernah merokok. Tapi kok Mamang gak pernah melihatmu sedang merokok. Apa mungkin kamu merokok diam-diam ya?”
                “Ini aku sedang merokok.” Jawabku singkat.
                “Mana tak terlihat tuh kamu menghisap rokoknya?” matanya langsung melirik ke arahku.
                “Jelas tak terlihat, wong nyong ngisep asepe koh. Kan aku perokok pasif Mang.” Tanganku langsung mengibas-ngibaskan asap rokok.
                Secepat kilat, pamanku langsung menuju dapur. Kini rokok yang baru dihisap setengahnya telah dibuang. Asap rokok di ruang tamu perlahan menghilang. Ternyata pamanku paham apa yang aku maksud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar