Hai guys,
akhirnya bisa nulis lagi nih, kali ini aku mau membahas 98. Ini bukan mereview
film di balik 98, melainkan ini merupakan nama dari kelompok ospek GENSOED
2013. Langsung saja yuk simak ceritanya.
Hari ini kuliah kosong. Yeah, I’m free! Hmmm mau ngapain yah? Aku memilih di kampus,
lumayan bisa wifian sekaligus memperpanjang buku. Bolak-balik kosan, asput, dan
wage tak terasa waktu pun menunjukkan pukul 16.00. Saat aku membuka handphone
ternyata ada pesan dan panggilan tidak terjawab.
“Mba, ayo sudah di PKM nih.” sms dari Tika.
PKM? Memangnya
ada janji yah? Oh iya aku baru ingat, kemarin malam Tika posting di grup untuk
kumpul. Hampir saja lupa, akhirnya aku pun segera ke sana.
PKM
memang selalu ramai, banyak sekali mahasiswa kumpul di sini. Mulai dari rapat,
ikut kegiatan UKM atau bahkan ada yang sekedar numpang wifian doang. Mataku terlontar
pada lelaki berbaju putih, setelah aku menghampiri teryata di sampingnya ada
sekumpulan mahasiswa dan mahasiswi yang sedang asyik ngombrol.
“Teteh
...” wanita berkacamata memanggilku dengan penuh semangat.
“Hai ...”
aku pun langsung masuk ke dalam lingkaran itu.
Kangen
banget, akhirnya bisa bertemu kembali. Meski satu universitas tetap saja jarang
ketemu. Seingatku terakhir ketemuan sekitar semester tiga. Paling juga yang
sering ketemu itu Yogi sama Iqbal. Maklum masing-masing memiliki kesibukan.
Saat itu yang baru datang ada Sofi, Eci, Tika, Ragil, David dan Cute.
“Yang
lain mana?” tanyaku sambil menghitung anak yang baru datang.
“Pada
gak bisa teh, Eep lagi sibuk persiapan untuk debat, Yogi lagi di kampus, Rifat
sama Julda katanya nyusul.” Jelas Eci sambil mengotak-ngatik handphone-nya
menunggu balasan sms.
“Kalau yang
lain aku gak tahu nopenya teh soalnya dulu handphone-ku ketinggalan di
Boyolali. Kontak gak ada, tadi saja aku minta nope Teteh ke Sofi.” Sambung Tika.
Saat melirik
ke arah utara, ternyata Yuda sang maskot 98 yang sangat khas dengan bahasa
ngapaknya datang menghampiri kita. Senang sekali akhirnya nambah lagi nih. Sumpah
nih anak kocak banget, kalau lagi ngombrol sama Cute chemistry mereka dapet banget. Romantis tis pake banget
deh hehe, sayang mereka sejenis upss...
“Eh, itu
kayanya Iqbal loh!” David melirik ke arah sekre GBS.
David
langsung memanggil Iqbal, dan akhirnya bisa gabung juga walau sebentar. Maklum dia
lagi sibuk latihan buat acara wisudaan.
“Aku saja
cuti loh, bolos saja ngapa?” Ucap David sambil memaksanya duduk.
“Maaf
yah, tadi aku hanya izin telat latihan saja.” lelaki berjaket cokelat langsung berpamitan.
Awan
hitam menyelimuti sore ini, hujan pun turun di iringi petir yang saling
bersautan. Tak terasa yah, perasaan baru kemarin kita kumpul bareng, eh
ternyata aku sudah semakin tua nih. Serasa mengulang masa lalu lagi deh,
apalagi saat Iqbal menyuruh kami kenalan lagi.
“Kenalan
lagi dong, nama dan asal yah!”
“Nama
saya Sofi dari FISIP”
Aku tak dapat menahan tawa saat Yuda menebak
jurusan dengan gaya sok tahunya. Ragil dari Pertanian, Sofi dari Biologi dan
aku dari jurusan kedokteran gigi (Yah memang kedokteran sih, jurusanku kan
agroteknologi alias kedokteran tanaman). Sambil menunggu teman yang belum datang, kami pun berbagi cerita diiringi dengan gelak tawa. Kami bercerita tentang kesibukan masing-masing. Eci dan Sofi di Mapala, David di GBS, Yuda di Barongsai, sementara Tika dia memilih UKM Olah raga.
Langit semakin
gelap dan hujan semakin deras, adzan magrib telah berkumandang. Akhirnya kami
pun memutuskan untuk sholat magrib berjamaah di mushola sebelah pojok selatan
PKM.
Hujan membiarkan
kami untuk bersama, yah meski gak jadi makan di cafe tapi kaki lima pun jadi
deh. Yaps, mie ayam depan PKM menjadi pelengkap kebersamaan kita.
“Makan
itu bukan dengan apa melaikan dengan siapa.”
Mie ayam
dengan jeruk dan teh panas menjadi menu pilihan yang paling tepat di tengah
dinginnya hujan. Buktinya Ragil lahap banget makannya, mungkin dia sudah
kelaperan dari tadi sore. Hehe ...
Oh iya hari
ini Sofi jadi bahan candaan Yuda, cie di balik 98 ada cilok nih, eh salah
cinlok.
“Makannya
masak Fi biar dia gak kelaparan,” mata Yuda melirik Ragil yang sedang sibuk memainkan
gadget. Nih pak ketua memang dari tadi diam terus, hanya jarinya saja yang gak
bisa diam. Mungkin Ragil galau? Badannya memang di sini tapi pikirannya
melayang. Kalau Tika, mantengin laptop terus. Hayo... lagi apa? Lagi nonton film
ternyata.
Pertemuan
ini bukan hanya melepas rindu semata tapi serasa lagi kursus bahasa. Wah kursus
bahasa? Bahasa mandarin, prancis, thailand dan jepang. Aku dan Tika hanya
melongo saat Yuda mengucapkan beberapa kata dengan Bahasa Mandarin. Ragil, Sofi
dan Eci mungkin sedikit mengerti, maklum mereka anak FISIP ada matkul mandarin
juga. Sedangkan David juga sedikit paham soalnya dia keturunan Chinese.
“Aku
bahagia bisa mengenal kalian, di balik 98 ada kerinduan. Semoga bisa kumpul
lebih lengkap lagi termasuk pendamping yang lagi sibuk banget, Kak Zein. Tetap
jaga silaturahim kawan.”
Itu sedikit cerita dariku, semoga
bermanfaat. 98 aktif, kontributif dan produktif.