Salah satu upaya meningkatkan kesuburan tanah adalah dengan
menggunakan bakteri yang bermanfaat dan bersifat memupuk seperti kelompok
bakteri PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Beberapa
bakteri dari kelompok PGPR adalah bakteri penambat nitrogen seperti genus Rhizobium,
Azotobacter, Azospirillum dan bakteri pelarut fosfat seperti genus Bacillus,
Pseudomonas, Arthrobacter, Bacterium, dan Mycobacterium.
Manfaat PGPR diantaranya :
1. Menambah fiksasi nitrogen di tanaman kacang-kacangan
2. Memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen bebas
3. Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat,
belerang, besi dan tembaga
4. Memproduksi hormon tanaman
5. Menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan
6. Mengontrol hama dan penyakit tumbuhan
Harga
PGPR yang ada di pasaran relatif mahal,
namun tak perlu khawatir karena PGPR dapat dibuat dengan mudah dan murah dengan
memanfaatkan bahan yang ada disekitar kita.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu panci, ember, pengaduk,
saringan, kompor, dan jerigen.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu air steril (air telah
dimasak atau bisa menggunakan air gallon), terasi tanpa pengawet 50 g, air leri
(cucian beras) 0,75 liter, gula pasir 100 g, kapur sirih ½ sdm dan akar bambu.
Cara Pembuat PGPR
1.
Akar bambu yang baru digali
lalu direndam dengan air steril di
dalam selama 3 hari.
2.
Air rendaman yang paling atas
diambil untuk dijadikan biang PGPR.
3.
Air sebanyak 2,5 liter direbus sampai mendidih.
4.
Air yang telah mendidih lalu
dimasukkan terasi 50 g, air leri (cucian beras)
0,75 liter, gula pasir 100 g, dan kapur sirih ½ sdm.
5.
Air tersebut diaduk-aduk sampai mendidih
dan diangkat lalu didiamkan sampai dingin.
6.
Hasil air rebusan yang telah dingin
disaring lalu ditambah dan biang PGPR sebanyak 0,5 liter. Campuran tersebut lalu dimasukkan ke dalam jerigen dan ditutup.
7.
PGPR tersebut digojok 3 jam sehari
selama satu minggu. PGPR yang jadi
akan berbau wangi seperti tape.
Aplikasi
Aplikasi PGPR
dianjurkan
pada sore hari setelah pukul 15.00 WIB atau pagi hari sebelum pukul 09.00 WIB. PGPR terlebih dahulu diencerkan
dengan air (1:100), sedangkan dosis yang digunakan disesuaikan dengan jenis dan
umur tanaman hingga daun menjadi basah dan tidak menetes (aplikasi semprot).
Aplikasi
dapat dilakukan mulai dari perendaman benih, persemaian dan menjelang berbunga.
Perendaman benih dilakukan dengan merendam benih pada larutan PGPR yang telah
diencerkan sampai benih tersebut terendam, selama 30 menit. Aplikasi semprot
pada tanaman padi sekitar 10-50 ml/rumpun dan aplikasi kocor pada tanaman cabai
dengan dosis 20-50 ml/tanaman. Interval waktu aplikasi sekitar 5-7 hari. Sementara aplikasi kocor pada tanaman
keras sebanyak 10-50 ml/pohon air
setiap sebulan sekali.
Selamat
mencoba, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar