Kamis, 08 Juni 2017

RESEP PRAKTIS PEMBUATAN PGPR



Salah satu upaya meningkatkan kesuburan tanah adalah dengan menggunakan bakteri yang bermanfaat dan bersifat memupuk seperti kelompok bakteri PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Beberapa bakteri dari kelompok PGPR adalah bakteri penambat nitrogen seperti genus Rhizobium, Azotobacter, Azospirillum dan bakteri pelarut fosfat seperti genus Bacillus, Pseudomonas, Arthrobacter, Bacterium, dan Mycobacterium.
Manfaat PGPR diantaranya :
1.      Menambah fiksasi nitrogen di tanaman kacang-kacangan
2.      Memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen bebas
3.      Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan tembaga
4.      Memproduksi hormon tanaman
5.      Menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan
6.      Mengontrol hama dan penyakit tumbuhan
Harga PGPR yang ada di pasaran relatif mahal, namun tak perlu khawatir karena PGPR dapat dibuat dengan mudah dan murah dengan memanfaatkan bahan yang ada disekitar kita.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu panci, ember, pengaduk, saringan, kompor, dan jerigen. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu air steril (air telah dimasak atau bisa menggunakan air gallon), terasi tanpa pengawet 50 g, air leri (cucian beras) 0,75 liter, gula pasir 100 g, kapur sirih ½ sdm dan akar bambu.
Cara Pembuat PGPR
1.      Akar bambu yang baru digali lalu direndam dengan air steril di dalam selama 3 hari.
2.      Air rendaman yang paling atas diambil untuk dijadikan biang PGPR.
3.      Air sebanyak 2,5 liter direbus sampai mendidih.
4.      Air yang telah mendidih lalu dimasukkan terasi 50 g, air leri (cucian beras) 0,75 liter, gula pasir 100 g, dan kapur sirih ½ sdm.
5.      Air tersebut diaduk-aduk sampai mendidih dan diangkat lalu didiamkan sampai dingin.
6.      Hasil air rebusan yang telah dingin disaring lalu ditambah dan biang PGPR sebanyak 0,5 liter. Campuran tersebut lalu dimasukkan ke dalam jerigen dan ditutup.
7.      PGPR tersebut digojok 3 jam sehari selama satu minggu. PGPR yang jadi akan berbau wangi seperti tape.



Aplikasi
Aplikasi PGPR dianjurkan pada sore hari setelah pukul 15.00 WIB atau pagi hari sebelum pukul 09.00 WIB. PGPR terlebih dahulu diencerkan dengan air (1:100), sedangkan dosis yang digunakan disesuaikan dengan jenis dan umur tanaman hingga daun menjadi basah dan tidak menetes (aplikasi semprot).
Aplikasi dapat dilakukan mulai dari perendaman benih, persemaian dan menjelang berbunga. Perendaman benih dilakukan dengan merendam benih pada larutan PGPR yang telah diencerkan sampai benih tersebut terendam, selama 30 menit. Aplikasi semprot pada tanaman padi sekitar 10-50 ml/rumpun dan aplikasi kocor pada tanaman cabai dengan dosis 20-50 ml/tanaman. Interval waktu aplikasi sekitar 5-7 hari. Sementara aplikasi kocor pada tanaman keras sebanyak 10-50 ml/pohon air setiap sebulan sekali.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar