Minggu, 29 Januari 2017

SEMHAS, Duet Bareng Bibeh

       Minggu yang cerah ini sambil nunggu sunset, enaknya bahas apa ya? Debat Pilgub? Kondangan di nikahan teman? Atau jelong-jelong tadi siang? Ah saya mah ka Surya dong eh salah ka-sur ya alias di kasur saja! Hiks.
       Oke, berhubung kemarin siang ada adik kelas inbox saya. Inbox apa hayo? Kepo ya? Hehe...
     “Mba, syarat seminar hasil (semhas), pendadaran dan yudisium kan harus ada fc bukti SPP.  Nah kalau bidik misi pakenya apa ya?”
       Kece, udah urus semhas saja, saya di penghujung Januari kemarin baru nyetor draf skripsi. Nah yang kaya gini patut dicontoh, jangan kaya saya yang galau bae ngurus analisis data.
      Kali ini saya mau curhat serba-serbi semhas, mulai dari persiapan sampai keluar dari ruangan. Rainbow banget, gak bakal dilupakan, terlebih ditanggal yang cantik. Penasarankan? Kalau gak ya, bilang saja “iya” (rada maksa saeutik) menyenangkan hati orang lain kan ibadah juga ☺
       Seminar hasil penelitian merupakan mata kuliah wajib dengan jumlah 1 SKS. Eitsssss jangan salah, meskipun hanya satu tapi wajib dipersiapkan dengan baik. Tak hanya pembimbing skripsi yang akan melihat kita loh, tapi ada penelaah dan peserta seminar yang bakal menyuguhkan pertanyaan. Grogi, sudah pasti itu, keringat dingin malah sambil nahan senyum miris.

Daftar Semhas
          Persyaratan semhas tak sebanyak pendadaran guys, tapi tak bisa dikebut dalam satu malam. Saya biasanya tanya-tanya seputar persyaratan ini ke teman satu tim yang sudah lulus duluan, soalnya nanya ke kakak kelas tak jarang dijawabannya lupa lagi (saking sudah lamanya hehe). So, itulah sebabnya saya tulis di sini, supaya gak jawab lupa lagi kaya kakak kelas ☺
          Syarat daftar semhas:
1.   Artikel yang sudah di acc
2.  Kartu seminar (10 tanda tangan)
3.  Fotokopi SPP (bagi mahasiswa bidik misi menggunakan SK bidik misi yang dikeluarkan rektor)

4.  Poster
Saya mulai membuat artikel semhas setelah revisi draf skripsi kedua. Awal membuat artikel memang mengbingungkan, terlebih skripsi yang tebalnya 68 halaman harus disulap menjadi artikel yang hanya 15 halaman. Mau copy paste bagian mana ini, huhu. Curhat ke pembimbing, tara dapat tips juga. 
1.   Artikel berjumlah 15 halaman (termasuk daftar isi dan lampiran)
2.  Bahasa yang digunakan alangkah lebih baik tidak copy paste dari skripsi biar gak wagu , intinya jangan plek jiplek banget. Ingat artikel itu padat dan singkat.
3.  Abstrak berjumlah 250 kata, spasi 1, TNR.
4.  Abstrak, pendahuluan, metode (4 halaman); hasil dan pembahasan (5-6 halaman); kesimpulan, ucapan terima kasih dan daftar pustaka (2-3 halaman).
5.   Metode terdiri dari waktu dan tempat, penyiapan metsek, aplikasi, pemeliharaan, perlakuan, pengamatan serta analisis data.
6.  Hasil dilengkapi tabel dan grafik, pembahasan tiap variabel pengamatan serta didukung oleh satu pendapat (teori).
Alhamdulillah kebingungan ini terpecahkan juga, cus ah nulis malu sama pembimbing yang sudah nagih dari kemarin-kemarin. Bersyukur punya pembimbing grecep banget, satu hari bisa dua hingga tiga kali revisi sayang si merah malah ngamuk minta diservis. Ada saja, sudah janji besok mau nyetor pula. Hmm, padahal tinggal sedikit lagi di ACC. Huah bikin semangat down, pinjem laptop siapa ya? Seydih, teman seangkatan sama sedang revisian juga, adik kelas pada liburan semester, kakak kelas?
Bismillah, pasti ada jalan, don’t cry!
Alhamdulillah, ada juga laptop nganggur and finally yeah ACC. Perjalanan panjang, sampai draf artikel mampir dibeberapa laptop. Maklum tiap hari ganti laptop. Sampai teman heran, “Yet, laptop baru ya?”
 Kartu seminar salah satu syarat yang lumayan juga, so harus dicicil. Takutnya target semhas tidak sesuai rencana. Why? Semhas hanya Selasa dan Kamis, paling mentok sehari dapat empat tanda tangan itu pun kalau sedang musim semhas. Bisa dihitung kan satu minggu hanya dapat 8 ttd saja, kurang dua tuh. Jangan sampai mau daftar semhas kepentok karena ttd kartu seminar kurang. Mending lebih daripada kurang, saya mulai mengumpulkan dari semester tiga saat jam kosong kuliah. Oh iya beda jurusan juga tak masalah, hadir saja buat nambah wawasan. Selain itu, bisa ngintip pertanyaan yang sering keluar, cara pemateri menyampaikan atau saat dosen memberi masukan. Ini bisa menjadi rambu-rambu supaya saat semhas tiba bisa menampilkan yang terbaik.
Fotokopi SPP, yang ini tak kalah pentingnya semua sudah siap tapi tak ada fotokopi bisa gigit jari, ditolak bapendik. Duh jangan sampai ya guys. Oh iya buat anak Bidik Misi menggunakan SK Bidik Misi, fotokopi bagian yang tertera nama kalian. Kalau lupa naro atau hilang bagaimana? Gak usah khawatir pinjam saja punya teman buat fotokopi, kan sama isinya. Hehe
Poster, tujuan dari pembuatan poster kata salah satu dosen saya untuk menciptakan kondisi yang kondusif serta informasi seputar hasil penelitian lebih mudah diperoleh. Gak percaya, coba saja jalan-jalan sekitar laboratorium hpt, agronomi, tanah dan pemultan. Banyak poster yang kece bingitz.
Poster yang bagus kata Bapak, jangan terlalu banyak tulisan, lengkapi dengan gambar, grafik, bagan dan tabel. Cus bikin draf poster, tapi tulisannya tok hehe.. maklum tak pandai desain. Alhamdulillah dua anak pacul yang ganteng ini pinter desain juga, yang satu corel draw yang satunya lagi photoshop. Kalau saya pinter apa ya? Pintar ngabisin makanan, hihi.
Danke sudah dibuatkan poster ini yang top markotop, aslinya bagus banget, ini efek kamera saja jadi agak burem dan kurang menggoda hijaunya. Oh iya poster diprint di kertas A3 plus, nanti tukangnya juga paham kok.
Oke guys, setelah kumpul semua, saatnya daftar. Artikel untuk persyaratan menggunakan sampul mika bening, sementara untuk peserta tak perlu dijilid dan diperbanyak seperti majalah (bolak-balik tulisannya). Daftar ke bagian Komisi Akhir Studi, waktu itu saya daftar ke Pak Manan. Saya mengisi nama, judul, pembimbing, penelaah, waktu dan tempat semhas di buku besar. Beliau memberi formulir dan menentukan dosen penelaah, setelah itu saya mengkonfirmasi ketiga dosen tersebut mengenai jadwal. Tempat seminar bisa konfirmsi ke Pak Bogel untuk peminjaman di HPT. Setelah sepakat menentukan waktu dan tempat seminar, saya kembali ke Pak Manan untuk ditandatangani formulir tersebut sebagai surat pengantar ke bapendik. Oh iya sambil menyerahkan artikel dan poster juga.
Waktunya daftar ke bapendik dengan menyerahkan map yang ditempeli blanko seminar (bisa didonwload di web). Isinya surat pengantar, kartu semhas, artikel 3 buah dan fotokopi SPP/SK. Selesai, tinggal tunggu update jadwal di web. Oh iya daftar jangan mendadak ya, terlebih lagi musim semhas, ruangan pasti rebutan hehe. Minimal seminggu sebelum pelaksanaan.

Persiapan Menjelang Hari H
PPT
     PPT menjadi sarana pendukung untuk penyampaian saat semhas dan ini sangat penting sekali. Bapak menyarankan jangan terlalu banyak tulisan karena peserta juga sudah megang artikel kita. PPT jangan terlalu banyak, 10 halaman sudah cukup terdiri dari judul, latar belakang, metode, hasil, kesimpulan dan lampiran berupa foto penelitian. Foto gejala, tanaman di lahan, alat dan bahan serta metabolit sekundernya. Lebih cakep lagi pakai video. Tapi waktu itu saya tidak pakai, padahal videonya ada dan yang merekam Pak Manan pula. “Buat semhas nanti ditampilkan videonya Yet”
      Tampilan PPT tak perlu rame banyak animasi cukup pakai tamplet agar seragam. Tenang banyak tamplet yang bagus kok, tinggal donwload saja. Dipilih mangga dipilih sesuai selera. Oke nulis, copy paste, pilih foto, konsul dengan Bapak dan PA. Jreng-jreng beginilah penampakan akhir my PPT.
Latihan cuap-cuap
      Saat saya menghadiri seminar penelaah banyak menyarakan bahwa pemateri tak boleh terlalu sering melihat PPT atau kertas, audiens juga perlu dilirik lohhh. So, ini harus dihapalkan, buat naskah yang singkat dan dibaca berulang-ulang. Kalau lupa ya nyontek dikit gak apa-apalah (pembenaran saja). Timing juga perlu, 1 jam saja eh salah 10 menit tok. Hehe… Oke, jadi hasil dan pembahsan sekitar 5 menit dan sisanya ya buat yang lain seperti pedahuluan, latar belakang, metode dan dokumentasi penelitian. Kalau lebih ada yang dicut, dibuat sesingkat-singkatnya, tapi jelas dan padat.
      Latihan akan lebih jos lagi bersama moderator untuk menyingronkan antara slide dengan ucapan. Biar gak “Next.. next”. Kalau saran Bu Obang, pakai counter, itu loh semacam laser gitu, biar kita yang mengatur sendiri saat slide harus ganti ke halaman yang diinginkan. Perhatikan gesture, penekanan dan intonasi serta suara yang bulat. Duh kalau ini saya tidak terlalu paham, kemarin latihan salah terus, Pandangan mata itu loh bikin deg-degan juga. Iya sih latihan cuap-cuap depan cermin oke, tapi nyoba latihan depan anak kos atau anak pacul, grogi euy. Meskipun dikasih tahu, kalau grogi jangan melihat matanya, tapi ujung rambutnya atau kerudungnya, tetep saja, keringat dingin bercucuran, dan naskah yang sudah dihapal menguap.
Latihan tanya jawab
     Poin utama dari semhas adalah saat diskusi, saling menanggapi, menyanggah dan memberi masukan. Pemateri harus bisa menjawab pertanyaan yang disuguhkan audiens. Persiapkan amunisi sebaik mungkin ya guys. Sekedar bocoran biasanya tipe pertanyaan dari adik kelas seputar metode, sementara yang seangkatan atau kakak kelas lebih ke hasil dan pembahsan. Oh iya, latihan sama yang beda jurusan juga perlu, supaya sejauh mana apa yang disampaikan itu ngena di audiens. Teman latihan saya yaitu Efi sama Isna, maklum edisi anak marmoet kos tingkat akhir. Kemana-mana bareng, nyari makan sampai ke kampus depan, nyari bakso malem-malem. Pas liburan ya gitu serasa kota mati. Eh malah cerita ini. Oke lanjut lagi guys.  Persiapakan juga data secara lengkap, buat list pertanyaan beserta jawabannya.
Pesiapan perlengkapan
     Setelah segalanya siap, perhatikan hal-hal kecil. Sekedar berbagi pengalaman nih guys, ceritanya notebook saya kan masih diservis, terus pakai laptop teman buat garap PPT. Eh di hari H, saya santai saja, sudah dititipkan ini PPT juga, dan parahnya laptop yang saja pinjam digletakin dikamar. Pikir saya, buat apa dibawa juga, sudah ada ini. Eh nyebelinnya gak inget kalau ternyata belum di copy ke FD PPT yang sudah direvisi, sementara PPT yang dititipkan itu PPT yang lama. Huah riweh deh, untung hasil revisi di titip di inbox, duh sebelum mulai seminar donwload dulu tuh PPT. nih parah guys, jangan dicontoh ya! Warning, pokoknya kalau bisa bawa laptop sendiri, kalau bawa FD usahakan di copy dibanyak FD jadi apabila ada yang gak kebaca ada cadangan di FD yang satunya. Bawa charger juga mbok lowbet.
      Penampilan kudu oke, gak perlu menor yang penting rapi. Baju putih, rok hitam, dasi hitam, kerudung hitam, sepatu hitam, sip cakep dah. Oh iya usahakan apa yang dipakai nyaman ya guys.
      Satu lagi, artikel untuk peserta seminar dibawa. Jangan sampai digletakin di kamar. Hehe
Woro-woro
     Oh iya, ini penting juga, ajak teman sebanyak mungkin supaya bisa hadir di semhas. Syarat dimulai semhas harus ada 10 orang peserta semhas. Jangan sampai apa yang sudah disiapkan dari jauh hari, eh semhas gak jadi karena kurang orang. Nyesek sob! Waktu itu saya semhas disaat libur semester, kampus seperti kuburan, sepi banget. Sempat mikir, duh ada gak yah yang hadir disemhas saya? Alhamdulillah, ternyata teman-teman saya masih peduli. Thanks to buat yang sudah hadir disemhas saya. Lop lop pokoknya ihirrr..


Oke I’m Ready
       Semhas coming, bagi yang belum merasakan semhas pasti sejuta rasanya, dijamin semalaman gak bisa tidur. Ini fakta loh, saya sendiri yang mengalaminya. Sehari sebelum semhas sudah tak usah belajar sampai larut apalagi gak tidur, mending refreshing, tenangkan pikiran dan hati. Perbanyak doa dan minta doa restu ortu, pembimbing dan orang-orang sekitar untuk kelancaran semhas esok hari.
        “You can do it” natap cermin sambil menyakinkan diri.
       Semua sudah siap, datang lebih awal dan semua peralatan dipasang. Lumayan kan ada waktu buat simulasi dulu sebelum peserta menempati kursi. Yaps kuasai medan dulu biar gak kalap ntar. Duduk di kursi panas, ajip rasanya.
         Oke, Enjoy yours semhas dan tampilkan yang terbaik!
suasana di ruang semhas
      Cukup satu jam saja, dag dig dug der. Alhamdulillah lancar juga semhas yang aduhay. Mesti banyak kurangnya, setidaknya itu yang mampu saya lakukan. Terima kasih untuk segala bantuan baik moril maupun materil, untuk orang-orang di belakang layar yang selalu menyemangati.
Usai semhas, ini My Daddy 
   Senang rasanya bisa semhas bareng bibeh, jaman semester tiga tiap menghadiri semhas selalu bilang sama Sifa dan Bibeh, “Nanti kalau semhas bareng ya? Biar bisa gantian moderatornya.” Meskipun harapan kami tak sesuai, tapi setidaknya bisa semhas di hari yang sama dengan bibeh, sementara Sifa bisa kesampaian semhas bareng Maya, moderatornya gantian gitu. So sweet.
Bu Darini-Me-Bibeh (Lusi)-Bu Endang
       Jadi di balik senyum seseorang saat keluar ruangan semhas ada perjuangan panjang yang mengiringinya. Satu tahap terlewati dan tahap selanjutnya menanti. Rasa leganya itu takterlukiskan. Balon dan cokelat menjadi penutup di hari bahagia itu.
     Oke itu saja yang bisa ditulis, maapkeun belepotan gini tulisannya, sok manga diantos kritik sareng saranna. Mugia bermanfaat. Semangat buat para pejuang skripsi!



1 komentar:

  1. TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY
    TINY TINY TINY TINY TINY titanium belly button rings TINY ford fusion titanium for sale TINY TINY TINY rocket league titanium white octane TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY joico titanium TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY TINY titanium bmx frame TINY TINY TINY.

    BalasHapus